Home

17 February 2007

Cahaya kalian untuk kita

Begitu lamanya aku menjalani dan terbiasa hidup tanpa orang lain meninggalkan aku,meski sedikit dari kalian pergi dan terganti.Akupun tak pernah merasakan kesendirian mendalam tanpa kalian semua dan aku pun tak berharap untuk merasakan kesendirian itu menyulut gelap mataku.Sebuah rahasia yang seharusnya tersimpan tak akan lepas dari pengetahuan kalian,begitu juga sebaliknya. Haruskah rahasia yang seharusnya bukan lagi milik diri sendiri tetap disimpan rapat sedangkan lubang jarum telah meniupkan kabar yang tertulis di dalamnya.Sementara jari-jemariku masih berdendang di atas huruf-huruf alphabet ini,aku sendiri masih dalam keadaan tak menentu.
Masih mencari,masih menunggu,masih berharap,masih memohon,masih terus berteriak kata "TIDAK" untuk menelan segala kebusukan yang dipaksakan untuk aku telan sehabis-habisnya dan aku akan terus menolak jika aku dipaksakan untuk menjadi "BUKAN DIRIKU". Waktu ini aku juga masih meninggikan nadaku.
Detik kebebasan masih ku tunggu,aku berharap saat itu aku masih sanggup berteriak untuk merayakan "KEMBALINYA JIWAKU PADA ASALNYA".Di samping itu kalianlah yang menyimpan apa yang aku rasakan, pada kalianlah aku titipkan segala kunci hidup ber"SOSIAL",kepada kalian ingin aku raih segala "YANG AKAN MENJADI NYATA" tapi kita akan menjalani kehidupan kita masing-masing tanpa harus benar-benar bersama dalam detik yang sama.Apakah kalian paham maksutku???Dalam lidah tersimpan jutaan pedang yang tajam,maka kesadaran kalian yang akan menjadi tameng kematian sahabatmu.
Maka ber"CAHAYALAH DENGAN BIJAKSANA" dan "PADAMKANLAH KE-EGOISAN KALIAN" demi hidup lebih baik antara kita tanpa ada rasa saling menyalahkan dan menuduh bahwa aku orang egois disaat kalian lelah."MAAFKAN SAHABATMU" dengan begini aku harap kalian menyadari bahwa hidup penuh teka-teki dan problematika yang harus kita selesaikan dengan menggunakan anugerah yang kita miliki masing-masing.Hentikan omongan tak perlu,tindakan dan perbuatan demi kenyataan yang lebih berarti yang seharusnya kita perbuat."AKU BERUSAHA MEMAHAMI KALIAN" namun selain itu inginku "KALIAN PAHAMILAH AKU", taukah kalian aku seakan mati di sini,aku seperti mummy yang kaku, dan aku tak inginkan hal yang sama ikut kalian rasakan. Kebijaksanaan diantara kita adalah kunci keberhasilan kita bersama,rubahlah takdirmu seperti apa yang kalian inginkan,dan begitu juga aku akan merubah takdirku seperti apa yang aku inginkan.ALLAHUAKBAR!!!

10 February 2007

Berlayar dan Berlabuhlah


Kumantabkan tekad dan niatku,kuluruskan jalan dan langkahku.Kemenangan kuraih jika tanpa keraguan memilih.ALLAH HU AKBAR!!!

06 February 2007

Yang kurasakan

Bias-bias waktu yang telah aku jalani selalu melirihkan senandung udara sejuk menyentuh daun telingaku,kurasakan tidak seperti ini,saat untuk pertama kalinya nikmat sungguh ketika aku bersujud kepada-MU.aku sendiri heran, setelah sekian lama aku menjalankan ibadah kepada-MU,tadarus dan sholatku baru kali ini terasakan amat nikmat memikat yang selalu melantunkan lagu rindu.Ya 4JJ1 Tuhanku sungguh aku luruh bersimpuh dihadapanMU.

Teringat waktu dulu, disaat-saat aku seakan lupa kepadaMU, sungguh malu aku menampakkan wajahku,sungguh malu aku meminta-minta kepadaMU sedangkan waktu itu seakan aku melupakan kekuasaanMU,aku malu Ya 4JJ1 aku malu.Ya 4JJ1 ampunilah segala dosa-dosaku,hamba hanyalah makhluk lemah yang tak pantas menyombongkan atas dirinya.Hamba mohon ampunanMU Ya Rabb.

Ku hanya sanggup ber-istighfar mohon ampunanMu,ku hanya bisa melantunkan dibibirku untaian Tasbih dan Tahmid atas Nama-Mu,aku hanya ingin terus merasakan rindu-rindu akan nikmat Kasih sayang-MU.

Sungguh saat ini hamba memohon petunjuk serta ampunanMU, karuniakanlah rejeki yang barokah,Tunjukkanlah jalanMU yang lurus, bimbinglah aku menuju tempat yang penuh ridhoMU.amin..amin..amin..Ya Rabbal Alamin.

03 February 2007

Bedebahkah aku!!!

Berguru pada kesimpangsiuran tak berguna,
mendengung kian memaki diri sendiri,
kian panas diderai cakaran matahari siang,
aku kian tergulung desiran angin badai,

Bedebahkah aku dengan segala kebutaan,
kuping dan bibirku menciut tanpa sebab yang jelas,
menjelaskan sulit,namun tak diperjelas rumit,
jelang pagi aku masih bersembunyi,

Kemana aku kan pergi kian menanti,
dan akan desir-desir pasir meluruhkan tulangku,
aku seakan tertimpuk batu lempung berisi baja,
begitu saja aku terlena dalam mimpi yang dulu,

Pemusnahan logika takkan terpungkiri,
bila seakan nyali telah mati.