Home

13 July 2010

Antara Pekerajaan dan Perasaan

Ada kalanya memang kejenuhan tentang apa yang telah kita kerjakan selama ini, yang kita anggap berarti dan kita gadang-gadang bisa menjadi pijakan untuk hari kelak penuh dengan hirarki yang kenyataannya cenderung kurang berjalan pasti. Membuat kita semakin tak menentu dalam menciptakan pikiran yang briliant, justru karena kondisi yang membuat kita terjerembab kedalam suasana yang menekan pikiran dan membuat kemrosotan fisik. Apa salah satu penyebabnya?? bila rekan-rekan sekalian pernah mengalaminya bisa jadi terjawab di artikel ini :

"Menyia-nyiakan Usia Dengan Bekerja Untuk Atasan Yang Salah"

Anak buah membayar pengabdiannya kepada atasannya, dengan usia.
Jika anak buah salah memilih atasan, dia telah menyia-nyiakan usianya.
Sebagaimana-besarnya pun keinginan seseorang untuk menjadikan Anda sebagai bawahannya,dan sebagaimana mendesak pun kebutuhan kehidupan Anda,
Anda tetap bisa menolak untuk bekerja di bawah kepemimpinan seseorang.
Jika dia tidak menghormati Anda,dan tidak memungkinkan Anda untuk tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan terhormat, untuk apakah Anda berlama-lama bekerja di bawahnya?

Maka perhatikanlah, bahwa Bekerja untuk siapa, bisa menjadi lebih penting daripada yang Anda kerjakan.


Sahabat saya yang disayangi Tuhan, yang sama haknya bagi kesejahteraan dan kebahagiaan dengan siapa pun yang telah mencapainya.

Mudah-mudahan Tuhan menguatkan kita untuk berlaku setegas yang kita ketahui harus kita lakukan.

Jika bukan kita yang memutuskan bagi kebaikan hidup kita sendiri, siapakah yang kita tunggu untuk memutuskannya bagi kita?

Jika kita tidak memutuskannya segera, apakah masih banyak waktu yang boleh kita boroskan dalam keluhan dan perasaan sebagai korban?

Jika telah terbukti tidak ada kejayaan dalam keraguan dan ketakutan, mengapakah kita tidak mencoba mereguk janji hadiah bagi mereka yang ikhlas untuk berani?

Maka marilah kita menjadi jiwa-jiwa yang ikhlas memberanikan diri, untuk bekerja dalam kebaikan dan berharap hanya kepada Tuhan, bukan kepada orang yang tidak menghormati pengabdian kita.

Ingatlah...,

Bekerja untuk siapa, bisa menjadi lebih penting daripada yang Anda kerjakan.


By: Mario Teguh

Semoga bermanfaat untuk menjadi renungan kita bersama, jika kurang berkenan maka bukan saatnya kita berdebat untuk hal yang memang tidak diwajibkan untuk masing-masing dari kita meyakini suatu argument yang sama.Terimakasih.