Home

09 March 2013

Merah Ke Biru

Pada akhir bulan dua tahun duaributigabelas ini aku memilih untuk menyudahi rasa bentrokan yang ada, sarapan pagiku secangkir kopi pahit dan rentetan cerita seperti kaset kusut yang diputar berulang kali. perpindahanku meninggalkan ibu kota lautan api hampir tak berbekas karena singkatnya waktu dan kekosongan rasa dalam keseharian. bulan dua hanya perlu dua hari untuk menyudahi, aku putuskan untuk meninggalkan bandung. Tujuanku adalah pulang ke kota budaya jawa (solo) dan kulanjutkan ke kota darurat mataram kuno(nganjuk). akan ku sisihkan waktu untuk keluargaku,kebun,sawah,dan kursi kayu teras, kursi bambu warung nasi pecel langgananku didepan pasar. sore akhir bulan dua cerita berjalan berbeda, ada takdir lain yang harus ku lanjutkan, sebuah tugas ditempat berbeda, aku kembali ke ibukota untuk menceritakan kisah ini. bukan di sudirman tempat lama (merah), kali ini di iskandar muda,kota selatan ibukota aku harus meluangkan waktu, menjalankan amanah dari yang Kuasa menitipan tugas baru ditempat baru (biru) untuk ku. Perjalanan ini memang untuk dilalui tanpa harus ada perdebatan dalam diri,keyakinan atas kekuatan besar yang menuntun menguatkan hati.