Hirarki konstitusi abnormal tubuh ini,
abstrak merasuki sektor nadi seakan mati,
ricuh genderang seakan sunyi,
arah mana tujuan kaki?
pilihan ini tak segera terjawab pasti,
     
     Monumen-monumen prajurit terpaku separuh,
     teriring tangisan acian semen yang kian meluncur deras,
     kira-kira apa penyebab tragedi ini?
     lirikan mata yang hadir ribuan kali,
     umpatan menerkam untuk berkoalisi,
     pelabuahan terakhir menuju mati!!
 
No comments:
Post a Comment