Berguru pada kesimpangsiuran tak berguna,
mendengung kian memaki diri sendiri,
kian panas diderai cakaran matahari siang,
aku kian tergulung desiran angin badai,
Bedebahkah aku dengan segala kebutaan,
kuping dan bibirku menciut tanpa sebab yang jelas,
menjelaskan sulit,namun tak diperjelas rumit,
jelang pagi aku masih bersembunyi,
Kemana aku kan pergi kian menanti,
dan akan desir-desir pasir meluruhkan tulangku,
aku seakan tertimpuk batu lempung berisi baja,
begitu saja aku terlena dalam mimpi yang dulu,
Pemusnahan logika takkan terpungkiri,
bila seakan nyali telah mati.
No comments:
Post a Comment