kali ini bukan untuk kesempatan berunding dengan ketidakpastian. sudah beruntun dan bergulir berulang-ulang terjadi, kompromi basi, teka teki konsolidasi tak ada arti sama sekali. Berbagai peran di mainkan dalam sebuah opera sederhana dalam bilik kecil tapi penuh terisi dengan raja sadis tengil juga dekil. Otak pecundang yang meracuni sang raja kian membuat porak poranda singasana yang terbungkus sutera.
Kasihan nasib sang raja ,dia merasa seperti raja abadi tak sadar akan kehidupan yang sebenarnya terjadi. Penuh dengan tipu daya penyihir tangan kanan dan kirinya. Hati rakyat kian tipis karena setiap hari tergesek dengan jalan pikiran yang disebut dengan konyol. Terus saja terjadi, tanpa mendengarkan ramalan sang begawan jujur.
Protes demi protes dilayangkan sang begawan, namun memang di jaman modern, penyihir lebih mahir dalam mengolah kata dan segala trik liciknya. Entah sampai kapan sang raja akan menyadari keteledorannya dalam menjalankan amanah. Dan sampai kapan penyihir licik akan binasa ditelan ludahnya sendiri. Begawan hanya ingin melanjutkan bertapa dipinggir aliran sungai yang mengalir biasa saja, sampai keajaiban tiba mengangkat nilai kejujuran di atas segalanya akan diakui oleh raja lalim yang pura-pura bijaksana itu. HuAllahi.
03 June 2010
23 April 2010
Renungan Low - Top Management
Pengorbanan..begitulah kata yang tepat untuk dijejalkan kedalam diriku. Begitu rasanya bergelut diantara golongan orang-orang pecundang, saling lempar dan begitu bangga mengangkat ketidakmampuan. Sebagai orang yang rela berkorban (masih ragu antara loyalitas dan rasa sabar). Sebuah pekerjaan yang tidak seharusnya dibebankan tapi justru malah menambah beban, sedangkan orang yang seharusnya melakukan pekerjaanya malah seperi orang TOLOL duduk memandang cermin kesombongannya sendiri. Inikah yang disebut merasakan hal yang adil dan memikul beban yang sama???
Ironis, dan percuma mengeluhkan pada orang yang salah, karena tidak sepantasnya hal yang sudah jelas terlihat bobrok masih saja dibiarkan berkarat dan lusuh tersimpan di saku. Bagaimana sebutan bagi orang yang membiarkan orang TOLOL yang hanya bertengger di kursi empuk, dan beranjak jika mau PIPIS ato BERAK saja ??? Kesengajaan yang dikemas dalam bentuk tidak mau tau, dan seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa pada keadaan sekitar itu semakin membuat otakku berpikir tentang apakah ini yang disebut merasakan hal yang adil dan memikul beban yang sama???
Sedangkan jika RENUMERASI,APRESIASI,MATERI, diberikan kepada orang TOLOL itu dan semakin membuat si TOLOL berdendang amboy dan tetap duduk manis di kursi empuknya. Sungguh kasihan si pekerja hanya mendapat CACIAN saat dinilai tidak optimal bekerja, dan saat hasil menunjukkan peningkatan kata TERIMAKASIH pun tak kunjung tiba diterima si pekerja. masih saja aku ajukan pertanyaan tentang apakah ini yang disebut merasakan hal yang adil dan memikul beban yang sama???
Sudah Tahun tahun lebih peristiwa itu terjadi sebagai kenyataan dan terbiarkan terus berkembang dan semakin dilestarikan, penilaian BAGUS dan PENGHARGAAN BERLEBIHAN pada golongan orang TOLOL, dan TANPA Penilaian apapun pada orang pekerja.Pantaskah ini disebut dengan merasakan hal yang adil dan memikul beban yang sama???
Coba renungkan curahan kegelisahanku wahai Penjabat!!!karena sudah tugasmu lah untuk merasakan kegelisahan sekitarmu,dan mewujudkan keadilan itu benar benar terwujud sesuai dengan PORSInya masing-masing. Bukan ketimpangan yang kau biarkan terjadi dan semakin membuat VISI MISI Company mu terbingkai dengan rapuh. Sekali lagi renungkan tentang KEADILAN sebagai salah satu pendukung KEBERHASILAN.
Ironis, dan percuma mengeluhkan pada orang yang salah, karena tidak sepantasnya hal yang sudah jelas terlihat bobrok masih saja dibiarkan berkarat dan lusuh tersimpan di saku. Bagaimana sebutan bagi orang yang membiarkan orang TOLOL yang hanya bertengger di kursi empuk, dan beranjak jika mau PIPIS ato BERAK saja ??? Kesengajaan yang dikemas dalam bentuk tidak mau tau, dan seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa pada keadaan sekitar itu semakin membuat otakku berpikir tentang apakah ini yang disebut merasakan hal yang adil dan memikul beban yang sama???
Sedangkan jika RENUMERASI,APRESIASI,MATERI, diberikan kepada orang TOLOL itu dan semakin membuat si TOLOL berdendang amboy dan tetap duduk manis di kursi empuknya. Sungguh kasihan si pekerja hanya mendapat CACIAN saat dinilai tidak optimal bekerja, dan saat hasil menunjukkan peningkatan kata TERIMAKASIH pun tak kunjung tiba diterima si pekerja. masih saja aku ajukan pertanyaan tentang apakah ini yang disebut merasakan hal yang adil dan memikul beban yang sama???
Sudah Tahun tahun lebih peristiwa itu terjadi sebagai kenyataan dan terbiarkan terus berkembang dan semakin dilestarikan, penilaian BAGUS dan PENGHARGAAN BERLEBIHAN pada golongan orang TOLOL, dan TANPA Penilaian apapun pada orang pekerja.Pantaskah ini disebut dengan merasakan hal yang adil dan memikul beban yang sama???
Coba renungkan curahan kegelisahanku wahai Penjabat!!!karena sudah tugasmu lah untuk merasakan kegelisahan sekitarmu,dan mewujudkan keadilan itu benar benar terwujud sesuai dengan PORSInya masing-masing. Bukan ketimpangan yang kau biarkan terjadi dan semakin membuat VISI MISI Company mu terbingkai dengan rapuh. Sekali lagi renungkan tentang KEADILAN sebagai salah satu pendukung KEBERHASILAN.
25 March 2010
Teori Teka teki
1. kerepotan sedikit datang setelah bertambah lebihnya waktu semakin maju, terutama saat ini, dan kata orang kalo orang yang sukses itu karena sering mengalami rintangan dan sanggup dan mau untuk melawan permasalahan yang dihadapi dengan sabar dan penuh inovasi agar segala masalah dapat terselesaikan dengan baik, yah..itu sih kata-kata penyemangat buat mereka yang memang percaya akan hal diatas, tapi tidak semudah apa yang barusan saya tuliskan di atas lho..ternyata rintangan itu yang paling gak menyenangkan adalah rintangan Plus Bacotan..gak fear dalam menyikapi bakal mungkin saja terjadi.
2. Omongan yang bisa dibilang ringan tapi berat untuk dikonsumsi publik bakal kena dampak meluas.tapi itu resiko..karena dengan punya resiko akan tergambar jelas siapa yang lebih kuat dalam hal mental serta keberanian improvisasi, ya..tentu dengan sedikit trik yang manjur diolah,
3. Pandangan memang harus berbeda supaya tidak hanya terpaku pada satu hal yang bisa dibilang basi, harus ada cara untuk melakukan perubahan dengan hal gila dan cenderung di luar akal sehat (mendekati kegilaan murni), orang waras bakal emosi orang gila bisa jadi tambah waras. ironi tentang ilmu yang tak pasti, mungkin orang yang percaya pun bisa tambah happy ato bisa juga cuwek..itu wajar itu normal. Gak perlu dibikin repot, karena memang katanya orang "hidup sudah susah,jangan lagi ditambah susah". Sobat gwa sering bilang kayak gitu waktu ngelindur pas tidur.
4. Kepahlawanan bukan lagi hal hebat di depan mata pecundang, karena memang pecundang punya pandangan lain,selain tekad untuk kabur terdepan. Tak banyak orang cenderung memilih sebagai orang yang berjasa sekarang tapi dikenang setelah orang itu tiada, itu mungkin pilihan tepat saat berada di lingkungan pecundang bukan lagi ditempat para super hero berada, dimana tidak ada yang namanya over acting, semua sesui rule (aturan)nya. itu sih dunia gwa (Heros community) sebuah tempat idaman yang mungkin sampai saat ini masih gwa cari, tidak lama lagi pasti bakal ketemu asal yakin dan tetap berprinsip "Anti penjilatan dan Anti Kemunafikan".
5. Metamorfosa mata uang kian membias ketika orang mulai ingin berpaling, tapi sudah pasti tidak berlaku bagi gwa seorang yang pasti bukan pecundang. Hujan kecaman anggap aja hanya sebuah grafik kehidupan yang naik dan turun, intonasinya akan membuat irama yang mengalun begitu saja dan terdengar lirih tanpa busana.
2. Omongan yang bisa dibilang ringan tapi berat untuk dikonsumsi publik bakal kena dampak meluas.tapi itu resiko..karena dengan punya resiko akan tergambar jelas siapa yang lebih kuat dalam hal mental serta keberanian improvisasi, ya..tentu dengan sedikit trik yang manjur diolah,
3. Pandangan memang harus berbeda supaya tidak hanya terpaku pada satu hal yang bisa dibilang basi, harus ada cara untuk melakukan perubahan dengan hal gila dan cenderung di luar akal sehat (mendekati kegilaan murni), orang waras bakal emosi orang gila bisa jadi tambah waras. ironi tentang ilmu yang tak pasti, mungkin orang yang percaya pun bisa tambah happy ato bisa juga cuwek..itu wajar itu normal. Gak perlu dibikin repot, karena memang katanya orang "hidup sudah susah,jangan lagi ditambah susah". Sobat gwa sering bilang kayak gitu waktu ngelindur pas tidur.
4. Kepahlawanan bukan lagi hal hebat di depan mata pecundang, karena memang pecundang punya pandangan lain,selain tekad untuk kabur terdepan. Tak banyak orang cenderung memilih sebagai orang yang berjasa sekarang tapi dikenang setelah orang itu tiada, itu mungkin pilihan tepat saat berada di lingkungan pecundang bukan lagi ditempat para super hero berada, dimana tidak ada yang namanya over acting, semua sesui rule (aturan)nya. itu sih dunia gwa (Heros community) sebuah tempat idaman yang mungkin sampai saat ini masih gwa cari, tidak lama lagi pasti bakal ketemu asal yakin dan tetap berprinsip "Anti penjilatan dan Anti Kemunafikan".
5. Metamorfosa mata uang kian membias ketika orang mulai ingin berpaling, tapi sudah pasti tidak berlaku bagi gwa seorang yang pasti bukan pecundang. Hujan kecaman anggap aja hanya sebuah grafik kehidupan yang naik dan turun, intonasinya akan membuat irama yang mengalun begitu saja dan terdengar lirih tanpa busana.
Subscribe to:
Posts (Atom)