Home

14 February 2011

Keluhku pada Bangsaku

Jika aku menjadi presiden di negeriku tercinta ini :
1. Akan kujadikan diriku sebagai hamba yang takut akan TUHAN Yang Maha Esa,
2. Akan ditindak tegas, dengan cepat dan seksama para aparatur negara yang bertindak tidak profesional serta tidak amanah dalam melayani masyarakat demi memperkaya kehidupan pribadi dan golongannya.
3. Koruptor dan Oknum Penegak Hukum yang telah dengan sengaja maupun tidak sengaja dan dengan sadar maupun tidak merencanakan untuk bermufakat menipu bangsa dan negara demi kepentingan pribadinya , akan dimiskinkan dan diberikan pembelajaran yang pantas agar jera bagi siapapun yang ingin mengikuti jejaknya.
4. Para pekerja TKI dan TKW yang berprofesi sebagai PRT,Buruh,dll yang tidak dihargai azas kemanusiaannya tidak akan dilanjutkan pengirimannya ke luar negeri demi harkat dan martabat bangsa, dan demi keselamatan pekerja tersebut.
5. Menjadikan bangsa Indonesia benar-benar sesuai dengan cita-cita luhur UUD 1945 dan berpedoman pada Pancasila, serta budipekerti yang luhur sebagaimana para pejuang terdahulu ajarkan dan harapkan kepada generasi penerusnya.

sudah jenuh aku melihat bangsaku dipimpin oleh orang-orang yang terlalu malas melihat sekitarnya dengan klaim sebagai berikut :
1. menilai ekonomi naik padahal ekonomi hanya milik orang kaya.
2. menilai bahwa teknologi maju pesat, padahal teknologi hanya dimonopoli bangsa asing.
3. menilai tingkat kejahatan korupsi turun, padahal para pelaku korupsi masih dapat hidup nikmat tanpa terlihat muka malu atas bangsanya.
4. menilai kemakmuran hanya sebatas pada rupiah, tapi acuh terhadap rakyat yang meneriakkan keadilan dalam hukum dan kemanusiaan.
5. menilai bahwa aparat negara profesional, padahal calo dan penjahat pengangkatan pegawai negeri makin merajalela dan terbiarkan tanpa disentuh. Orang pasar tradisionalpun tahu akan peristiwa para bajingan berseragam bertransaksi jual posisi. huh makin jijik aku melihat muka koruptor itu.

Apa tak ada lagi rasa malu pada para pejuang yang rela mengorbankan harta dan jiwanya demi satu kata MERDEKA, sungguh ironi negriku. Kini negriku yang makmur dan adil sejahtera hanya tinggal kenangan dan cita-cita yang meragukan.

11 February 2011

Romance in problem

Genap tiga hari antara kau dan aku mencari pembenaran ego masing-masing. menuturkan kata-kata yang membuatku kian runtuh dengan keadaan. Tak begini inginku menjalaninya, atas dasar alasan apapun aku tak sungguh tak inginkan kekacauan mengisi sela-sela waktu. Serasa aku tertikam ujung bambu yang membelah urat nadi. Aku mati rasa akan sikapku sendiri padamu, karena aku sungguh tak mengerti maksud hatimu saat itu.

Teraniaya oleh tindakan yang menaburkan asa. Berharap kekacauan berlalu dan akan ada lagi kedamaian yang menjadikan kejernihan pikiran kau dan aku. Makna yang dapat aku suratkan padamu kasihku : "Kita begitu berbeda dalam semua, Kecuali dalam cinta".

31 January 2011

Untuk jadi renungan

terkadang orang tidak pernah mau mencoba berpikir sejengkal, karena dia pikir bahwa berpikir lagi pun tidak akan pernah ada jawabannya. Sadarkah dengan tidak sengaja ia telah mencoba berpikir juga? namun dominasi yang ada didalam pikirannya saat itu adalah JAWABAN is NULL / kosong.

Sebagai cerminan coba sekarang anda berhadapan dengan cermin lalu katakan "SIAPA AKU?" maka jawaban yang ada hanyalah muncul dari bibir anda juga. begitulah sebaliknya teori sederhana bahwa Hidup anda tergantung pada anda sendiri. Cara berpikir dan menyikapi segala sesuatu adalah langkah awal yang harus dikuasai oleh masing-masing orang dalam hidup dan berkehidupan.

Hidup instant bukan jalan termudah, setiap waktu yang telah kita lewati tidaklah hal yang instant, semuanya adalah proses, meskipun sedikit dari kita yang sadar akan hal itu. Betapa tidak menghargainya hidup apabila hanya menginginkan hidup instant tanpa merasakan usaha sedikitpun, tanpa sadar apa yang telah dilakukan dengan cara instant adalah mempercepat rasa malas dan pemobodohan terhadap diri sendiri itu menggerogoti hati.

Pendewasaan diri adalah pilihan saat masih diberi kesempatan, siapa yang tahu akan kesempatan itu masih ada atau tidak?? yang pasti adalah saat ini jika kita masih diberikan waktu maka saat inilah kesempatan itu ada, Bukan besok atau lusa!!

Semoga berkenan untuk jadi renungan kita semua.