Home

17 March 2007

Sebenarnya Engkau

Jiwa ini tak tenang berteduh sendiri,
luka ini masih menyisakan darah yang menempel kering,
melihat kau di sana menaklukkan kesendirianmu,
sedangkan aku menyisihkan bait-bait rinduku yang berlalu,
menyingkirkanmu adalah bisikan kalam tiap shubuhku,
tapi senja menaklukkan dengan siratan warna merah tajamnya,
aku seakan buta sekelilingku untuk menoreh selain kamu.

Biarpun pedang yang kau pegang menyayat-nyayat urat nadiku,
hingga tak sanggup setetes darahku mengalirinya,
aku masih tak bisa membiarkan jantungku berhenti berdetak walau hanya seperseribu detik,
entah engkau ini terbuat dari apa hingga membuatku begitu luruh hancur tak bersisa.

Mulutku terjahit oleh anyaman rantai kapal yang kokoh terkait,
setiap detil yang menggerakkan sendi di tubuhku menyaratkan aku untuk tetap diam melihat keindahanmu dari jauh,
sebenarnya apa kau ini hingga aku mau mematikan seluruh rasa di hatiku untukmu.

Waktu pertemukan aku dengan dia atau selain dia yang akan ada di setiap sudut gelisah tawaku.

Semarang,
awib.blogspot.com

16 March 2007

Memeluk hampa

Aku berbaring di antara dedaunan kering jingga,
mengeram letih menaungi segala peluh yang tercecer sia-sia,
jika waktu itu masih ingat pada diriku,
aku takkan lagi mengacuhkan dia disampingku,

museum abadi yang memamerkan kehormatan bajingan surga,
berdekatan dengan raungan tangis malam yang sepi melanda,
sungguh problematika yang menikam seluruh bentuk ku dan mu,
hingga sajak remuk hentakkan bayangan semu dirimu,

cerah..cerahkanlah jawaban atas pertanyaan ini,
ku rasakan empati yang memudar dari dalam hati,
salam ku padamu yang menjadi latar pikiranku,
ku gambarkan wajahmu dibalik pesona keindahan waktu.

Periode Baru [kenangan]

Wah..wah..perjalanan ini membuat goresan tersendiri di dalam catatanku,bagaimana tidak ketika waktu akhirku di Jakarta mulai menjemput,aku masih sibuk dengan prepare barang dll nya.Ketika waktu menunjukkan pukul 18:00 WIB aku masih bingung kesana-kemari agar tidak ada yang ketinggalan di kostan,eh..namanya waktu ya tetap saja berjalan tanpa ada kompromi.Tiket kereta bisnis Senja Utama yang aku tumpangi sesuai jadwal berangkatnya adalah pukul 19:15 WIB,namun taxinya terjebak macet didepan markas Brimob dekat sebelum pasar senen,hatiku berdebar-debar senada dengan detik yang kian menggiring langkah kereta tiba.Akhirnya aku benar-benar terlambat mengejar waktu,ketika kereta tiba aku masih berada di pelataran stasiun senen,langkahku melewati peron tak tertunggu oleh jadwal kereta itu..Si Kereta meluncur pergi di depan kedua mataku...yach..terlambat dech :( namun ada teriakan dari belakang "Lapor aja mas ke Pelayanan,ruangannya ada dipojokan di dalam pintu kaca".Aku tak berpikir panjang lagi langsung aku hampiri tempat itu,untung petugasnya baik,jadi aku masih diberi kesempatan untuk naik kereta Ekonomi Tawang Jaya tanpa dikenakan biaya lagi...fyuh..sukur dech..masih tertolong :)
Pengalaman lain duduk dikereta Ekonomi adalah duduk di depan pintu yang berdekatan dengan perbatasan gerbong kereta.Di situ aku berperan sebagai penjaga pintu toilet..sial..gara-gara orang-orang tak ber peri kemanusiaan yang tidak mau berbagi tempat duduk dengan orang lain,akhirnya beli koran Rp 1000,- buat gelaran di bawah.Enam jam kulalui dengan menghirup bau pesing dalam kereta..yach..Hidup memang perjuangan.Untuk menggapai yang lebih baik ya inilah perjuangannya :D
Kenangan memang bukan untuk dilupakan, itulah aku menulis sedikit sampah bagimu, namun inilah lembaran yang aku simpan untuk mengalirkan kembali bahwa aku "Sekedar menyimpan kenangan"ku di sini..di blogspot tempat aku menuliskan segala sesuatu bagiku.