Home

01 October 2010

tak semusim

inilah malam ke empat insomnia menatap rangkaian redup kerdip sinar bintang di antariksa, tak jenuh aku menyapa angin malam yang menelanjangi pikiranku. butuh lebih dari 2000% alkohol untuk membuat kisah monolog berepisode ribuan kali, tapi tidak kali ini. terjerembab didalam keabu-abuan pasir merbabu, seolah ingin membirukan keberadaan langit. Begitu lekat cakupan peristiwa yang berlalu, berganti,berputar tanpa rencana sedikitpun yang membekas.

No comments: